Gorontalo, 3 Juli 2025 - Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) meluncurkan program inovatif ATOM (Aksi Terbuka Optimalisasi Masyarakat) dengan fokus pada optimalisasi limbah tongkol jagung menjadi briket arang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara mahasiswa kimia dengan masyarakat Desa Sarimurni, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Dari Limbah Menuju Solusi Ekonomi-LingkunganProgram ATOM mengangkat tema "Optimalisasi Limbah Tongkol Jagung: Edukasi dan Inovasi Briket Arang sebagai Solusi Ekonomi dan Lingkungan melalui Kolaborasi Mahasiswa Kimia dan Masyarakat". Inisiatif ini lahir dari keprihatinan akan penumpukan limbah tongkol jagung yang selama ini dianggap tidak bernilai ekonomis.

"Kami melihat potensi besar dari limbah tongkol jagung yang melimpah di Desa Sarimurni. Melalui pendekatan kimia terapan, limbah ini dapat ditransformasi menjadi briket arang yang memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus ramah lingkungan," jelas koordinator kegiatan dari DM-PROSKI HIMKA 2025.

Implementasi Dua Tahap: Dari Survei hingga Aksi NyataProgram ATOM dirancang dalam dua tahap strategis:

Tahap I: Survei dan Analisis (3-4 Juli 2025)

Diskusi intensif dengan aparat desa dan masyarakat setempatPengambilan sampel limbah tongkol jagung untuk analisis laboratoriumIdentifikasi potensi dan kebutuhan masyarakat lokalPemetaan sumber daya alam yang tersediaTahap II: Implementasi dan Pengembangan (Agustus 2025)

Pelaksanaan inovasi briket arang berbasis tongkol jagungEdukasi masyarakat tentang teknologi pengolahan limbahPendampingan teknis produksi briket arangPengembangan model bisnis berkelanjutanDukungan Penuh dari AkademisiKetua Jurusan Kimia, Hendri Iyabu, S.Pd, M.Si, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. "ATOM merupakan manifestasi nyata dari penerapan ilmu kimia dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat. Kami sangat mendukung inisiatif mahasiswa yang dapat memberikan kontribusi konkret dari ilmu yang diperoleh selama perkuliahan," ujarnya.

Wakil Dekan 3 FMIPA UNG, Dr. Lilan Dama, S.Pd, M.Pd, menekankan pentingnya program ini dalam implementasi tridharma perguruan tinggi. "Kami sangat bangga dengan mahasiswa Program Studi Kimia yang mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat. Ini adalah contoh nyata bagaimana akademisi dapat berperan aktif dalam pembangunan daerah," ungkapnya.

Dampak Multidimensional yang DiharapkanKegiatan ATOM diharapkan memberikan manfaat berlapis:

• Aspek Ekonomi: Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan limbah yang selama ini terbuang percuma
• Aspek Lingkungan: Mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukan limbah organik
• Aspek Sosial: Membangun komunikasi dan kerja sama antara akademisi dan masyarakat\
• Aspek Teknologi: Transfer teknologi sederhana namun efektif kepada masyarakat

Kolaborasi BerkelanjutanProgram ini menunjukkan keseriusan DM-PROSKI HIMKA 2025 dalam merancang program yang berbasis kebutuhan dan potensi lokal. Melalui diskusi yang dilakukan pada tahap awal, terjalin pemahaman bersama mengenai potensi pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan baku briket arang.

"Kegiatan pengambilan sampel menjadi dasar penting untuk analisis awal sebelum dilakukan inovasi lebih lanjut. Kami berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang benar-benar aplikatif dan berkelanjutan," tambah tim pelaksana.Dengan program ATOM, diharapkan mahasiswa Program Studi Kimia FMIPA UNG dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui pengembangan sumber daya alam yang ada. Lebih dari itu, program ini diharapkan menjadi model kolaborasi akademisi-masyarakat yang dapat direplikasi di daerah lain.

Program ATOM menjadi bukti bahwa inovasi tidak harus selalu berbasis teknologi tinggi, namun dapat dimulai dari pemanfaatan optimal sumber daya lokal dengan pendekatan ilmiah yang tepat.